Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Beli ban oli dan helm di lazada

Literasi Digital : Cara Mahir Membedakan Hoax dan Fakta

Literasi Digital : Cara Mahir Membedakan Hoax dan Fakta

Cara Mahir Membedakan hoax dan Fakta
Literasi Digital

Literasi Digital | Kemajuan era digital jaman sekarang diikuti dengan makin masifnya penetrasi medsos dalam beberapa hal kehidupan ekonomi, politik, budaya serta pertahanan keamanan. Peristiwa ini adalah efek peralihan skema komunikasi, dari beberapa cara serta media konvensional ke arah digitalisasi komunikasi dengan memakai beberapa channel medsos kekinian. Zaman digital yang diikuti dengan perubahan Tehnologi Informasi Komunikasi terus terjadi serta berkembang demikian cepat serta makin hebat.

Menyimak perkembangan media sosial serta peristiwa post truth yang berkembang saat-saat ini, membuat medsos begitu berperanan memercepat mengucurnya informasi. Makin berlimpah ruahnya informasi yang berseliweran di ruangan publik, yang tak selamanya berdasar kenyataan, makin tipis batasan justifikasi serta kebenaran. Oleh karena itu, dibutuhkan persiapan yang matang dari orang dalam menggunakan medsos, pergerakan bijak bermedia sosial di Indonesia perlu lagi digelorakan.

Nah, untuk itu diperlukan literasi digital untuk menangkal penyebaran informasi hoax. Tapi sebelum membahas mengenai literasi digital, ada baiknya untuk kita lebih mengenal apa itu fakta dan hoax. Sehingga kita dengan mudah dapat membedakan keduanya.

A. Fakta vs Hoax
Hoax dan Fakta

1. Fakta

Apa sih itu fakta? Dan apa kaitannya dengan Hoax? Seperi yang sudah kita ketahui, Fakta adalah lawan dari Hoax. Jika hoax merupakan berita/informasi palsu, maka fakta kebalikannya. Fakta sendiri merupakan pernyataan yang sesuai dengan situasi nyata dari suatu kejadian. Fakta terdiri dari sesuatu yang nyata ada dan tidak bisa diganggu gugat. 

Dalam sebuah fakta, antara seseorang dengan yang lainnya pastinya sama karena kejadiannya jelas, tidak dapat terbantahkan dan bisa dipastikan/dicek kebenarannya.


Ciri-ciri Fakta :

Ciri ciri fakta

  • Bisa dipastikan kebenarannya
  • Terdiri dari data yang memiliki kuantitas (berupa angka) dan kualitas (berupa pernyataan)
  • Memiliki keakuratan data baik tempat, waktu, tanggal dan peristiwanya
  • Data berasal dari sumber terpercaya
  • Data yang ada merupakan data yang sebenarnya ( obyektif ), dan disertai dengan gambar obyek
  • Mengandung unsur pertanyaan 5W + 1H
  • Pernyataan yang disampaikan merupakan kejadian yang sedang atau telah dan pernah terjadi


2. Hoax
Hoax

Sedangkan Hoax/hoaks atau Berita bohong merupakan informasi yang tidak benar, tidak dapat dipastikan kebenarannya, tetapi dibuat seolah-olah ada. Berita bohong tidak jauh berbeda dengan gosip, rumor, ilmu semu ataupun April mop.

Dan sekarang ini, banyak sekali beredar berita bohong atau hoax yang dapat dengan mudah kita temui. Salah satunya beredar di sosial media, yang memiliki banyak pengguna dan menjangkau semua kalangan. Dan lebih parahnya lagi, hanya dalam waktu singkat berita tersebut dapat tersebar luas dan viral. 

Tujuannya adalah membuat ketidaknyamanan, kebingungan, dan rasa tidak aman dalam masyarakat. Sehingga menimbulkan kekacauan, melemahnya keyakinan terhadap sesuatu dan lemah dalam mengambil keputusan. Demi mencegah hal tersebut, perlu diketahui ciri - ciri dari berita hoax.


Ciri-Ciri Berita Hoax
Berita hoax

  • Biasanya berita hoax disebarkan melalui media sosial yang memiliki efek besar.
  • Berita tersebut mengandung pesan yang membuat panik / cemas pembaca.
  • Didalam berita tersebut, terdapat arahan untuk menyebarkan luaskan ke berbagai platform.
  • Sumber berita tidak jelas, tidak diketahui siapa pembuat ataupun pengirim awal.

Selain mengenali ciri-ciri berita hoax diatas, diperlukan kesadaran bagi pembaca untuk tidak langsung percaya begitu saja informasi yang didapat tanpa bukti yang kuat. Dan yang paling penting jaga tangan untuk tidak menyebar luaskan informasi tersebut.


Banyak sekali jenis Hoax beredar disekitar kita, diantaranya clickbait, confirmation bias, misinformation, satire dan propaganda. Baca jenis - jenis Hoax disini.


Contoh kasus Hoax

Banyaknya kasus Hoax yang beredar sudah tidak bisa dihitung lagi. Di era berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, selain membawa manfaat ternyata juga ada dampak buruknya. Semakin mudah orang untuk menyebarkan informasi apapun, tanpa mengetahui kebenarannya. Selama pandemi covid-19, juga banyak sekali berita palsu yang bermunculan dan membuat resah ataupun kekacauan ditengah masyarakat. Ironi memang, disaat semua berusaha menghadapi pandemi ini, ada saja orang yang membuat krisuh suasana. Berikut contoh kasus Hoax yang pernah membuat heboh


1. Virus Corona adalah teori konspirasi
Virus Corona

Virus Corona awanya muncul di kota Wuhan, China. Namun, banyak yang mengira bahwa virus tersebut sengaja dibocorkan dari laboratorium. Namun, ahli saat itu menyebut jika virus corona terlalu kompleks jika memang rekaan manusia. 

WHO juga mendatangi laboratorium tersebut dan melakukan penyelidikan asal-usul SARS-COV2 ini. Namun, pemeriksaan lebih lanjut mengungkapkan bahwa tidak ada urutan gen yang cocok dengan virus yang dimiliki laboratorium. 


2. Vaksinasi Covid-19 akan memasukkan chip ke tubuh
Vaksinasi Covid-19

Kabar ini muncul ditengah upaya untuk pemberian vaksin kepada masyarakat. Banyak beredar info bahwa vaksin akan ditanami chip yang bisa mengontrol manusia.


Akun Twitter sarang hamnida (@kharimakharima1) mengupload cuitan pertama berkenaan informasi ini. Ada sebuah video gabungan seperti video interview Erick Thohir di Mata Najwa, presentasi Bill Gates, dan Jay Walker sebagai CEO APIJECT di CBN News. Cuitan itu dibarengi dengan cerita yang mengatakan jika Erick Thohir menerangkan chip yang ada dalam vaksin Covid-19.


Hoax Buster Covid-19 melacak berita ini dan ternyata cuitan itu tidak tepat. Pertama, pada video interviu Erick Thohir di Mata Najwa adegan pada 13 Januari 2021, Erick tidak mengatakan ada chip dalam vaksin, tetapi barcode pada botol dan paket vaksin COVID-19 yang dibutuhkan dalam pencarian vaksin, seperti mengetahui kepada siapa vaksin itu disuntikkan.


Staff Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memperjelas jika chip yang ada dalam vaksin Covid-19 itu tidak betul ada.


B. Literasi Digital di era Modern
Literasi digital adalah

Nah, untuk membantu mencegah penyebaran berita bohong, maka diperlukannya literasi digital. Apa itu literasi digital? Dan apa pengaruhnya dengan berita bohong?


Secara umum literasi digital merupakan kemampuan seseorang dalam menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) untuk menemukan, mengevaluasi, memanfaatkan, membuat, dan mengomunikasikan konten/informasi, dengan kecakapan kognitif maupun teknikal.


Kita sebagai masyarakat di dunia modern perlu memahami pentingnya literasi digital. Itu sama halnya dengan membaca, menulis, berhitung, dan disiplin ilmu lainnya. Generasi yang berkembang dengan akses teknologi digital yang tidak terbatas memiliki pola pikir yang berbeda dengan generasi sebelumnya.


Setiap orang memiliki tanggung jawab bagaimana mereka menggunakan teknologi dan berinteraksi di lingkungan tersebut. Begitupun etika menggunakan media digital dalam mencari sebuah informasi.


Literasi digital menjadi penting karena memiliki banyak manfaat yang bisa didapatkan seseorang. Diantaranya :

  • Dengan literasi digital seseorang dapat berpikir kritis, kreatif, dan inovatif;
  • Selain itu, seseorang juga bisa melakukan komunikasi dengan lancar dan bekerjasama  dengan lebih banyak orang.


Adapun manfaat lain literasi digital adalah sebagai berikut:

  • Lebih menghemat waktu dan biaya, kita dapat memperoleh informasi apa saja, kapan saja dan dimana saja secara gratis.
  • Memperluas relasi dengan orang dari berbagai negara.
  • Membuat keputusan lebih tepat dan baik.
  • Memperoleh banyak informasi lebih cepat dan berguna untuk memperkaya wawasan. 


Dengan berkembangnya peralatan dan akses informasi digital, maka diperlukan keterampilan dalam literasi digital bagi pengguna internet. Ini manjadi tantangan bagi kita para pengguna internet. Di satu sisi diberi kemudahan akses informasi, di sisi lain kita dituntut memiliki keterampilan di dunia digital. Jika tidak, maka hal ini akan berdampak negatif untuk kehidupan kita.


Berkembangnya peralatan dan akses informasi digital tentu menjadi tantangan sekaligus peluang. Dengan situasi demikian, kita harus bijak dalam menanggapi berita atau informasi hoaks, ujaran kebencian, dan perilaku intoleran yang dapat dengan mudah ditemui di media sosial.


Literasi Digital untuk Menangkal Penyebaran Hoax
Penyebaran berita hoax

Peran literasi digital memang sangat penting di era digitalisasi. Dengan literasi digital kita berpikir kritis, inovatif dan kreatif dalam menghadapi suatu hal. Literasi digital merupakan kemampuan dalam menggunakan media digital untuk mendapatkan informasi serta berkomunikasi. 


Setiap orang memiliki peran penting dalam dalam menggunakan media digital. Kita dituntut untuk dimiliki keterampilan dalam literasi digital yang salah satunya berguna untuk menangkal informasi Hoax. Semakin cepatnya informasi yang beredar, menuntut kita untuk pandai-pandai menyerap informasi tersebut. 


Sebagai masyarakat modern, kita harus bisa mengidentifikasi manakah berita yang terindikasi hoax maupun bermanfaat untuk dipahami. Selain itu, sebagai masyarakat juga harus bijak dalam menyikapi informasi yang didapat. Tidak serta merta menyebarkan berita yang belum diketahui kebenarannya. Maka dari itu,  perlu ditanamkan etika di zaman sekarang ini. 

  • Selalu menyikapi secara kritis informasi yang diperoleh
  • Eksplorasi minat dan bakat dengan informasi yang ada
  • Konsisten menerapkan hukum jika melanggar dan apresiasi jika berhasil
  • Ingatkan menghindari tayangan iklan rokok, miras, dan narkoba
  • Selalu menggunakan etika dalam berkomunikasi di media social
  • Memperkenalkan keanekaragaman, dan situasi ekonomi


C. Tools Cek Hoax
Cek Hoax

Seiring banyaknya beredar berita bohong di masyarakat, tentu membuat masyarakat cemas mengenai informasi yang didapat. Tapi sekarang, sudah banyak media online yang bisa digunakan untuk melakukan cek fakta ( mengecek apakah berita tersebut benar / hoax ). Sebut saja liputan6, merdeka, kompas dan sumber berita terpercaya lainnya untuk mengetahui berita benar atau bukan. 


Bukan hanya melalui situs web saja, terdapat juga aplikasi yang bisa digunakan untuk mengecek berita hoax atau bukan. Aplikasi tersebut adalah Hoax Buster Tools untuk mencegah masyarakat mendapatkan berita yang belum terverifikasi kebenarannya.

Kamu dapat mendapatkan aplikasi tersebut melalui Google Play Store atau download disini.


Kita sebagai warga negara sudah seharusnya berperan aktif dalam memerangi penyebaran berita hoax. Mulai dari diri sendiri untuk memfilter berbagai informasi yang didapat sebelum menyebarkan. 

Itulah sedikit informasi yang bisa kita gunakan untuk mengidentifikasi berita yang didapat ( Hoax atau Fakta ). Kita harus mulai dari diri sendiri untuk memerangi penyebaran berita bohong.


Farid Ans
Farid Ans Penulis artikel di ThisAutos.com

Posting Komentar untuk "Literasi Digital : Cara Mahir Membedakan Hoax dan Fakta"